Gula Darah Tinggi (hiperglikemia) merupakan kondisi umum pada penderita diabetes. Bahkan orang yang menganggap dirinya sehat pun bisa menderita gula darah tinggi. Namun terbukti tidak semua penderita gula darah tinggi memiliki tanda dan gejala yang jelas.
Jadi setiap orang, baik penderita diabetes atau pra-diabetes atau bahkan mereka yang masih merasa sehat, perlu mewaspadai gejala gula darah tinggi.
Darah tidak hanya mengandung oksigen tetapi juga glukosa. Glukosa adalah gula sederhana yang dihasilkan oleh pemecahan karbohidrat dalam makanan.
Glukosa dalam darah akan dialirkan ke dalam sel dan jaringan dan dipecah menjadi energi untuk bekerja.
Kisaran normal kadar gula darah adalah kurang dari 100 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 140 mg/dL dalam waktu dua jam setelah makan.
Gula darah bisa naik dan turun tergantung cuaca, perubahan kondisi fisik, atau faktor lainnya.
Secara umum fluktuasi gula darah (naik dan turun) masih dianggap normal selama jumlahnya tidak terlalu banyak berubah.
Gula darah yang lebih tinggi dari biasanya bisa menjadi tanda hiperglikemia. Kondisi ini bisa tergolong dalam pradiabetes atau memasuki tahap awal diabetes.
Masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa gejala gula darah tinggi bisa berbahaya bagi kesehatan.
Berikut gejala umum gula darah tinggi yang patut Anda waspadai.
Gejala gula darah tinggi pertama yang mungkin Anda alami pertama kali adalah rasa haus yang cepat. Rasa haus merupakan perasaan yang wajar dan merupakan tanda bahwa tubuh mengalami dehidrasi dan membutuhkan air.
Namun, rasa haus dini bisa menjadi tanda gula darah tinggi jika tidak kunjung hilang meski Anda minum banyak dan sering.
Kelebihan gula biasanya dikeluarkan melalui urin setiap kali Anda buang air kecil.
Namun, terlalu banyak glukosa akan mengentalkan urin. Otak kemudian mengirimkan sinyal "haus" sebagai cara untuk mengencerkan urin yang kental dan menyuruh Anda minum alkohol.
Karena gula darah Anda sangat tinggi, Anda ingin minum lebih banyak.
Gejala gula darah tinggi sering muncul pada malam hari dan mengganggu tidur.
Gejala gula darah tinggi yang perlu diwaspadai: Selain selalu merasa haus, Anda juga mudah lelah.
Hal ini terjadi karena tubuh merasa kekurangan energi, padahal sebenarnya tidak.
Gula merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Jika gula darah tinggi, seharusnya tubuh memiliki lebih banyak energi.
Faktanya, tubuh tidak mampu memproses gula dalam jumlah besar akibat terganggunya hormon insulin yang membantu penyerapan gula dari darah.
Pada akhirnya, terlalu banyak gula yang menumpuk di dalam darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Sifat gula darah tinggi ini menyebabkan tubuh merasa rendah energi.
Tak hanya mudah lelah, orang juga bisa cepat merasa lapar meski sudah mengonsumsi makanan tinggi gula darah.
Tubuh tidak dapat mengubah gula dalam jumlah besar menjadi energi, sehingga sel-sel tubuh tidak menerima energi.
Sel yang kekurangan energi akan meningkatkan rasa lapar dengan mengirimkan sinyal “lapar” ke otak untuk makan lagi.
Alih-alih membuat Anda kenyang dan membuat berat badan bertambah, gula darah tinggi justru membuat Anda lebih langsing.
Hal ini karena kelebihan glukosa yang tidak terpakai dikeluarkan melalui urin. Otak mengira tubuh tidak memiliki cukup energi (padahal tidak) dan beralih menggunakan simpanan lemak sebagai sumber energi.
Tubuh memecah lemak dan otot, menyebabkan penurunan berat badan. Pada kebanyakan kasus, gejala gula darah bisa muncul secara tiba-tiba tanpa kita sadari.
Penglihatan kabur adalah gejala paling umum dari masalah mata pada penderita gula darah tinggi.
Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penglihatan kabur sementara. Hal ini menyebabkan peradangan pada mata.
Penglihatan membaik ketika gula darah terkendali.
Selain itu, gula darah tinggi jangka panjang yang disebabkan oleh diabetes dapat menyebabkan komplikasi mata seperti glaukoma, penyakit retina, dan glaukoma.
Ciri Gula Darah Tinggi Mulut kering atau biasa disebut xerostomia merupakan salah satu gejala gula darah tinggi.
Gejala mulut kering juga terlihat pada penderita gula darah tinggi, bibir kering dan pecah-pecah, bau mulut, sering haus, dan tenggorokan kering.
Gula darah yang tinggi mengganggu kelenjar ludah sehingga tidak dapat memproduksi air liur secara normal.
Akibatnya, kebutuhan air liur tetap tidak terpuaskan sehingga menyebabkan mulut kering dan masalah.
Pada beberapa penderita gula darah tinggi, gejala lainnya adalah nyeri dan nyeri pada gusi.
KOMENTARI TULISAN INI