Selain itu, lagu Geet Gundul Pacul juga meminta kepada para pemimpin dari tingkat paling bawah hingga tingkat tertinggi untuk selalu rendah hati, tidak memihak, dan bertindak sesuai keinginannya. Mengacu pada kata kepala botak yang berarti orang atau pemimpin yang hebat.
Gundul gundul pacul cul, gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar
Wakul ngglimpang segane dadi sak latar.
Gundul gundul cangkul kul, besar kepala
Menjunjung bakul (wadah dari anyaman bambu), besar kepala
Bakul terguling, nasinya tumpah memenuhi halaman
Bakul terguling, nasinya tumpah memenuhi halaman.
Dalam falsafah hidup orang Jawa, setiap orang menanggung akibat dari perbuatan buruknya. Hal itu tercermin pada baris terakhir lagu cilik Gandur. Orang kuning itu begitu gembira hingga keranjang yang dibawanya terjatuh. Akibatnya keranjang beras itu tenggelam dan memenuhi taman.
Seperti halnya lagu Jawa Drannan, lagu Gundul Paculas diturunkan secara turun temurun melalui musik tradisional. Jadi sulit untuk mendapatkan ceritanya. Dalam buku karya Adi Suprayogi, peneliti Jurusan Bahasa Universitas Negeri Yogyakarta, tidak disebutkan siapa penulisnya dan kapan teks Gundul Pacul ditulis.
Lirik Lagu Jubing Kristianto Gundul Pacul Sebagian besar ahli budaya dan budayawan yang diwawancarai peneliti mengaku belum mengetahui asal usul Geet Gandur Pakkar. Namun menurut beberapa naskah, lagu Drana kemungkinan diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-14.
KOMENTARI TULISAN INI